Budidaya Ayam Kalkun dapat terlaksana dengan baik jika memperhatikan
mengenai manajemen pemeliharaan meliputi: pembibitan; pakan dan
pemberian pakan ;perkandangan dan ranch(penggembalaan) ; penyakit dan
penanganan penyakit. Pembibitan dilakukan mulai dari pemilihan induk
kalkun dan penetasan. Pakan dan pemberian pakan yang perlu diperhatikan
mengenai kebutuhan protein dan kalori ; bahan baku pakan ; metode
menyusun ransum sesuai kebutuhan kalkun ; kebutuhan dan pemberian ransum
; kebutuhan vitamin dan mineral ; kebutuhan air minum kalkun. Secara
umum pakan kalkun mirip dengan pakan unggas atau jenis burung lainnya
yaitu termasuk pemakan biji-bijian, yang membedakan kalkun sangat
menyukai hijauan daun.
Pemberian daun untuk ransum kalkun dapat dilakukan dengan cara dipotong-potong terlebih dahulu atau dibiarkan dimakan di lapangan terbuka. Pemberian hijauan daun dengan cara dilepas pada areal yang sudah ditanami hijauan daun akan member manfaat lebih yaitu kalkun secara “insting” dapat memilih sendiri jenis-jenis daun dan mineral dalam tanah yang dibutuhkan serta dapat mengkonsumsi aneka serangga sebagai tambahan protein. Dari bahan pakan seperti dikemukakan di atas sangat bias dipahami bahwa kalkun memang sebenarnya sangat adaptif dengan lingkungan hidupnya dan relative mudah untuk diternak secara alami.
Kandang yang biasa digunakan untuk kalkun ada tiga tahap yaitu : kandang untuk pembibitan ; kandang untuk starter ; kandang untuk grower dan finisher. Penyakit dan penanganan penyakit dapat dilakukan selain vaksinasi, pemberian obat, untuk pencegahan agar tidak menular dilakukan isolasi dan karantina bagi kalkun yang sakit, dilakukan penyem desinfectan berkala pada kandang.
Manajemen pengelolaan kalkun juga perlu diperhatikan meliputi : panen dan penanganan pasca panen ; pengelolaan daging kalkun ; pengolahan daging kalkun; prospek pemasaran ; analisis usaha betrnak kalkun.
Penulis : Mira Astuti Ariharti, S.PtPemberian daun untuk ransum kalkun dapat dilakukan dengan cara dipotong-potong terlebih dahulu atau dibiarkan dimakan di lapangan terbuka. Pemberian hijauan daun dengan cara dilepas pada areal yang sudah ditanami hijauan daun akan member manfaat lebih yaitu kalkun secara “insting” dapat memilih sendiri jenis-jenis daun dan mineral dalam tanah yang dibutuhkan serta dapat mengkonsumsi aneka serangga sebagai tambahan protein. Dari bahan pakan seperti dikemukakan di atas sangat bias dipahami bahwa kalkun memang sebenarnya sangat adaptif dengan lingkungan hidupnya dan relative mudah untuk diternak secara alami.
Kandang yang biasa digunakan untuk kalkun ada tiga tahap yaitu : kandang untuk pembibitan ; kandang untuk starter ; kandang untuk grower dan finisher. Penyakit dan penanganan penyakit dapat dilakukan selain vaksinasi, pemberian obat, untuk pencegahan agar tidak menular dilakukan isolasi dan karantina bagi kalkun yang sakit, dilakukan penyem desinfectan berkala pada kandang.
Manajemen pengelolaan kalkun juga perlu diperhatikan meliputi : panen dan penanganan pasca panen ; pengelolaan daging kalkun ; pengolahan daging kalkun; prospek pemasaran ; analisis usaha betrnak kalkun.
Direktorat Pakan Ternak. (www.ditjennak. deptan.go.id)
Secara
umum perkandangan kalkun sama dengan perkandangan ayam. Hanya saja, hal
yang perlu diperhatikan bahwa kalkun mempunyai bobot badan yang lebih
besar dibandingkan ayam sehingga kepadatan kandang dikurangi. Kebutuhan
kepadatan kandang sekitar 0,28-0,47 per ekor pada kalkun umur 8 minggu.
Jika kandang yang digunakan berlantai panggung, kekuatan dasar kandang
perlu diperhatikan.
Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi setelah30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.(www.omahkalkunjogja.blogspot.com).
Dari paparan di atas, bisa disimpulkan bahwa :
1. Ternak kalkun sangat menjanjikan, karena di sukai orang asing, juga kandungan gizinya yang sangat tinggi, disamping rasanya yang enak
2. Ternak kalkun sama dengan ternak ayam pada umumnya
3. Harga jual kalkun yang tinggi
4. Bisa dijadikan hewan hias, karena keindahan bulunya
Tatalaksana pemeliharaan kalkun sama dengan ayam. Kalkun mulai berproduksi setelah30 minggu dari dewasa kelamin tercapai. Selama 25 minggu, kalkun dapat memproduksi 88-93 butir. Pemberian pakan pada kalkun hampir sama dengan ayam. Kebutuhan protein dalam pakan untuk kalkun masa starter (0-8 minggu) sekitar 26-28%, sedangkan saat grower (8-24 minggu) sekitar 14-22%.(www.omahkalkunjogja.blogspot.com).
Dari paparan di atas, bisa disimpulkan bahwa :
1. Ternak kalkun sangat menjanjikan, karena di sukai orang asing, juga kandungan gizinya yang sangat tinggi, disamping rasanya yang enak
2. Ternak kalkun sama dengan ternak ayam pada umumnya
3. Harga jual kalkun yang tinggi
4. Bisa dijadikan hewan hias, karena keindahan bulunya